Hepatitis menjadi masalah kesehatan serius yang semakin meningkat di Indonesia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), Indonesia menempati urutan pertama penyandang penyakit hepatitis B di Asia Tenggara. Hal ini menjadi peringatan bagi kesehatan masyarakat.
Kota Depok termasuk daerah dengan prevalensi Hepatitis B yang cukup tinggi, karena data terbaru menunjukkan terdapat 2.145 kasus Hepatitis B pada tahun 2024. Selain itu, Kota Bogor juga termasuk daerah dengan prevalensi Hepatitis B yang cukup tinggi, karena di tahun 2023 terdapat 2.312 kasus penderita Hepatitis B.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) memperkirakan setidaknya 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C dan setiap tahun ada satu juta orang meninggal karena hepatitis. Bahkan menurut data BPJS Kesehatan di tahun 2022, sebanyak 2.159 orang meninggal karena sirosis dan kanker hati, yang merupakan dampak dari hepatitis kronis yang biasanya dialami orang dengan hepatitis B pada stadium lanjut.
Dengan mengetahui data penderita hepatitis di Indonesia, penting bagi kita selaku warga negara memperhatikan dan lebih menyadari akan bahayanya penyakit ini. Demi menciptakan masa depan yang berkualitas, kita perlu mengetahui apa saja penyebab dari penyakit hepatitis di Indonesia.
Penyebab Umum Penyakit Hepatitis
Infeksi Virus
Salah satu penyebab utama hepatitis adalah infeksi virus, terutama virus hepatitis B dan C. Penularan virus ini dapat terjadi melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, transfusi darah yang tidak aman, serta melalui hubungan seksual tanpa pengaman.
Praktik Medis yang Tidak Aman
Penggunaan alat medis yang tidak steril dan jarum suntik bersama merupakan faktor risiko penting dalam penularan hepatitis, terutama di fasilitas kesehatan yang kurang terjaga kebersihan dan sterilisasinya.
Kualitas Air dan Sanitasi
Hepatitis A dapat menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi oleh tinja manusia yang terinfeksi. Kondisi sanitasi yang buruk, terutama di daerah yang kurang aksesnya terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai, dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis A.
Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Kesehatan
Kesadaran akan hepatitis dan cara penularannya masih rendah di beberapa wilayah Indonesia. Kurangnya pendidikan kesehatan tentang tindakan pencegahan dan pentingnya vaksinasi menyebabkan peningkatan kasus hepatitis.
Pola Hidup Tidak Sehat
Perilaku buruk seperti konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, dan berhubungan seksual juga dapat meningkatkan risiko terkena hepatitis. Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan meningkatkan risiko terkena hepatitis, terutama hepatitis alkoholik.
Kurangnya Akses Terhadap Layanan Kesehatan
Di beberapa daerah, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih terbatas. Ini dapat menghambat deteksi dini dan pengobatan hepatitis.
Pencegahan Penyakit Hepatitis
Melakukan Vaksinasi
Vaksin hepatitis B adalah cara yang efektif untuk mencegah infeksi hepatitis B. Program vaksinasi rutin bagi bayi dan anak-anak di Indonesia dapat membantu mengurangi penyebaran virus hepatitis B.
Praktik Medis yang Aman
Penting untuk memastikan bahwa semua peralatan medis steril dan jarum suntik digunakan sekali pakai untuk mengurangi risiko penularan virus hepatitis di fasilitas kesehatan.
Perbaikan Sanitasi dan Hygiene
Peningkatan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak merupakan langkah penting untuk mencegah penularan hepatitis A melalui air dan makanan.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko hepatitis dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil, seperti praktik seks yang aman dan kebiasaan hidup sehat, sangat penting untuk mengurangi penyebaran penyakit ini.
Pengurangan Konsumsi Alkohol
Membatasi konsumsi alkohol dan menghindari alkohol berlebihan dapat membantu mengurangi risiko terkena hepatitis alkoholik dan kerusakan hati.
Peningkatan kasus hepatitis di Indonesia menunjukkan pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini. Dengan mengidentifikasi penyebab peningkatan kasus dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang efektif, kita dapat mengurangi beban penyakit hepatitis di masyarakat dan meningkatkan kesehatan liver.
Apabila Anda merasakan gejala atau memiliki kekhawatiran tentang hepatitis, segera konsultasikan dengan tenaga medis atau dokter di Rumah Sakit Columbia Asia agar mendapat pelayanan dan perawatan terbaik, serta informasi yang akurat.
Penting bagi pemerintah, lembaga kesehatan masyarakat, dan individu untuk bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian hepatitis di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pencegahan hepatitis, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.
Referensi: