Gastritis adalah kondisi yang melibatkan peradangan pada dinding lambung. Ini bisa terjadi dalam dua bentuk utama: akut dan kronis. Meskipun keduanya melibatkan peradangan pada lambung, ada perbedaan signifikan dalam penyebab, gejala, dan pengelolaannya.
Gastritis Akut
Gastritis akut terjadi ketika peradangan pada dinding lambung terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Ini sering disebabkan oleh faktor-faktor seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), stres, alkohol, atau makanan yang tidak sehat.
Gejalanya mungkin meliputi nyeri atau ketidaknyamanan pada bagian atas perut, mual, muntah, perut kembung, atau perdarahan lambung. Biasanya, gejala gastritis akut akan mereda setelah beberapa hari dengan perawatan yang sesuai, seperti istirahat, diet yang lembut, penghindaran faktor pemicu, dan mungkin penggunaan obat antasid atau penghambat pompa proton (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung.
Meskipun gejala gastritis akut seringkali bisa diatasi dengan baik dengan perawatan mandiri, penting untuk mencari bantuan medis jika gejalanya parah atau berlangsung dalam waktu yang lama.
Dokter dapat memberikan saran tentang pengobatan yang tepat dan mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu mengatasi peradangan dan gejala. Selain itu, jika dibiarkan tanpa pengobatan, gastritis akut dapat berkembang menjadi gastritis kronis, yang memerlukan penanganan yang lebih intensif dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ulkus lambung atau perdarahan lambung.
Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi gejala gastritis akut sejak dini dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan untuk mencegah perkembangan kondisi yang lebih parah.
Gastritis Kronis
Gastritis kronis, di sisi lain, terjadi ketika peradangan pada dinding lambung berkembang secara bertahap dan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama. Ini sering kali disebabkan oleh infeksi kronis oleh bakteri H. pylori, konsumsi alkohol berlebihan, atau gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel lambung sendiri.
Faktor lain yang dapat menyebabkan gastritis kronis meliputi stres kronis, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang. Gejala gastritis kronis mungkin lebih ringan daripada gastritis akut dan dapat termasuk perut kembung, perut terasa penuh, atau nyeri ringan pada perut atas.
Namun, meskipun gejala yang muncul pada gastritis kronis tampaknya lebih ringan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati. Misalnya, peradangan kronis dalam jangka waktu yang lama dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan terbentuknya ulkus lambung.
Selain itu, gastritis kronis juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengelola gastritis kronis dengan baik. Ini melibatkan pengobatan untuk mengurangi peradangan, mengelola gejala, dan menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi, seperti alkohol dan obat NSAID.
Mengidentifikasi Perbedaan
Penting untuk mengidentifikasi perbedaan antara gastritis akut dan kronis karena pengelolaannya dapat berbeda. Meskipun kedua kondisi ini melibatkan peradangan pada dinding lambung, penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di masa depan.
Membedakan antara gastritis akut dan kronis juga membantu dalam memilih strategi pengobatan yang sesuai dengan kondisi spesifik yang dialami oleh pasien. Selain itu, pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara keduanya memungkinkan pasien dan dokter untuk merencanakan perawatan jangka panjang yang efektif untuk mengelola gejala dan meminimalkan dampak negatif pada kesehatan lambung.
Jika Anda mengalami gejala yang mengindikasikan gastritis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memesan tes tambahan seperti tes darah atau tes pencitraan seperti endoskopi untuk mendiagnosis jenis gastritis yang Anda alami.
Dengan diagnosis yang tepat, dokter dapat meresepkan pengobatan yang sesuai, seperti obat antasid, penghambat pompa proton (PPI), atau antibiotik untuk mengatasi infeksi H. pylori, dan memberikan saran tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola kondisi tersebut. Dengan pengelolaan yang tepat, banyak kasus gastritis dapat dikendalikan dengan baik, mencegah kemungkinan komplikasi serius di masa depan.
Gastritis adalah kondisi umum yang melibatkan peradangan pada dinding lambung. Memahami perbedaan antara gastritis akut dan kronis penting untuk diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang efektif.
Jika Anda mengalami gejala gastritis, konsultasikan dengan dokter di Rumah Sakit Columbia Asia untuk evaluasi yang tepat dan perawatan yang sesuai. Dengan penanganan yang tepat, banyak kasus gastritis dapat dikendalikan dengan baik, mencegah kemungkinan komplikasi serius di masa depan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perbedaan antara grastitis akut dan kronis, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.
Referensi: