Kesehatan

Kanker Payudara pada Pria: Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Penyebab Kanker Payudara Pria

Kanker payudara sering kali dianggap sebagai penyakit yang identik hanya menyerang wanita. Namun kenyataannya, kanker payudara juga bisa dialami oleh pria. Meskipun jarang terjadi, kanker payudara pada pria adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. 

Gejala kanker payudara pada pria, identik dengan yang dialami oleh wanita yaitu adanya benjolan di sekitar payudara yang bertambah besar dan bisa pecah menjadi luka bernanah. Selain itu, faktor hormonal dapat menjadi penyebab utama munculnya kanker payudara pada pria.

Namun, penyebab pasti kanker payudara pada pria tidak sepenuhnya dipahami karena terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit ini pada pria meliputi:

  • Faktor Genetik:
    Mutasi genetik, terutama pada gen BRCA1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada pria. Riwayat keluarga dengan kanker payudara juga merupakan faktor risiko yang signifikan
  • Usia:
    Risiko kanker payudara pada pria meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus terjadi pada pria berusia di atas 60 tahun.
  • Paparan Estrogen:
    Tingkat estrogen yang tinggi, yang dapat terjadi akibat pengobatan hormon untuk kondisi lain, obesitas, atau gangguan hormon lainnya, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Riwayat Penyakit Payudara:
    Riwayat pribadi dengan penyakit payudara seperti ginekomastia (pembesaran jaringan payudara) dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Paparan Radiasi:
    Paparan radiasi pada dada, terutama pada usia muda, dapat meningkatkan risiko kanker payudara di kemudian hari karena radiasi dapat merusak DNA sel-sel payudara yang sedang berkembang, menyebabkan mutasi genetik yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
  • Kondisi Kesehatan Tertentu:
    Penyakit seperti sindrom Klinefelter, yang menyebabkan pria memiliki kromosom X ekstra, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Gejala Kanker Payudara pada Pria

1. Benjolan di Payudara

Benjolan yang tidak nyeri dan keras di jaringan payudara adalah gejala yang paling umum.

2. Perubahan Kulit

Perubahan pada kulit di sekitar payudara, seperti kemerahan, pengerasan, atau tekstur kulit seperti kulit jeruk.

3. Perubahan pada Puting

Puting yang tertarik ke dalam (retraksi), keluarnya cairan dari puting, atau perubahan bentuk dan warna puting.

4. Nyeri atau Ketidaknyamanan

Meskipun jarang, beberapa pria mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di area payudara.

5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan atau benjolan di kelenjar getah bening di ketiak atau dekat tulang selangka.

Diagnosis Kanker Payudara Pria

  • Pemeriksaan Fisik:
    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya benjolan atau perubahan pada payudara dan kelenjar getah bening.
  • Mamografi:
    Tes pencitraan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan pada jaringan payudara, seperti adanya benjolan, kista, atau massa yang tidak normal, yang mungkin tidak dapat dirasakan melalui pemeriksaan fisik saja. 
  • Ultrasonografi:
    Ultrasonografi dapat membantu membedakan antara benjolan padat dan kista berisi cairan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menciptakan gambar detail dari jaringan payudara.
  • Biopsi:
    Pengambilan sampel jaringan dari benjolan untuk diperiksa di laboratorium guna mengkonfirmasi diagnosis kanker merupakan langkah kritis dalam proses diagnosis, yang melibatkan prosedur yang disebut biopsi.
  • Tes Genetik:
    Tes genetik dapat dilakukan untuk mendeteksi mutasi genetik yang meningkatkan risiko kanker payudara, seperti mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 yang terkait dengan peningkatan signifikan dalam risiko kanker payudara baik pada pria maupun wanita.

Perawatan Kanker Payudara pada Pria

Pilihan perawatan untuk kanker payudara pada pria tergantung pada stadium kanker, lokasi, dan kondisi kesehatan umum pasien. Beberapa opsi perawatan meliputi:

Pembedahan

Pembedahan untuk mengangkat tumor, yang dikenal sebagai mastektomi, adalah pengobatan utama untuk kanker payudara pada pria, dimana mastektomi total melibatkan pengangkatan seluruh payudara untuk memastikan bahwa seluruh jaringan yang terinfeksi atau berpotensi berisi sel kanker dapat dihilangkan sepenuhnya, mengurangi kemungkinan kambuhnya penyakit dan meningkatkan peluang kesembuhan yang optimal bagi pasien.

Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa setelah pembedahan atau untuk mengurangi ukuran tumor sebelum operasi, dengan tujuan utama untuk merusak DNA sel kanker sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, memastikan penghilangan sel kanker yang efektif dan mengurangi risiko kekambuhan kanker payudara pada pria.

Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhan sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain, dengan mengganggu proses pembelahan sel kanker dan merusak DNA mereka, sehingga menghambat kemampuan sel-sel kanker untuk berkembang biak atau menyebar lebih jauh, menjadikan terapi ini salah satu pilihan penting dalam manajemen kanker payudara pada pria, terutama untuk kasus-kasus di mana kanker telah menyebar ke area tubuh yang lebih luas.

Terapi Hormon

Terapi hormon digunakan untuk menghalangi hormon yang mendukung pertumbuhan sel kanker, dengan obat-obatan seperti tamoxifen sering kali diberikan kepada pria dengan kanker payudara yang memiliki reseptor hormon positif. 

Sehingga, sel kanker mereka sensitif terhadap hormon-hormon tertentu dalam tubuh, sehingga mengurangi tingkat hormon tersebut dapat membantu memperlambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan sel kanker, menjadikan terapi hormon sebagai salah satu komponen penting dari strategi pengobatan yang holistik dan individualisasi untuk penderita kanker payudara pria.

Terapi Targeted

Terapi targeted menargetkan molekul spesifik yang terlibat dalam pertumbuhan dan penyebaran kanker, dengan menggunakan obat-obatan seperti trastuzumab yang dirancang khusus untuk menghambat aktivitas protein HER2 yang berlebihan pada kanker payudara HER2-positif pada pria. 

Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan sel kanker dengan cara yang lebih terarah dan efektif, sambil meminimalkan dampak pada jaringan sehat, sehingga menjadi pilihan penting dalam pengobatan yang bertujuan untuk mengontrol atau menghilangkan kanker payudara pada pria dengan mutasi genetik atau ekspresi protein khusus yang dapat dipengaruhi oleh terapi ini.

Imunoterapi

Imunoterapi membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan sel kanker dengan merangsang respons imun tubuh terhadap sel-sel kanker, memungkinkan tubuh untuk memerangi penyakit secara lebih efektif dengan mengoptimalkan kemampuan alami tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker.

Meskipun kanker payudara pada pria jarang terjadi, kesadaran dan deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Pria yang mengalami gejala-gejala mencurigakan atau memiliki faktor risiko tinggi harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. 

Apabila ingin melakukan deteksi dini atau pengobatan dari kanker payudara, segera atur jadwal dan konsultasikan dengan ahli medis di Rumah Sakit Columbia Asia agar mendapatkan perawatan dan penanganan yang sesuai.

Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan medis, banyak pria dengan kanker payudara dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kanker payudara pada pria, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.

Referensi: