Nikotin merupakan zat adiktif yang terdapat dalam produk tembakau seperti rokok, cerutu, dan tembakau kunyah. Ketergantungan pada nikotin merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Di Indonesia, negara dengan tingkat konsumsi tembakau yang tinggi, masalah ketergantungan pada nikotin menjadi perhatian kesehatan masyarakat.
Data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) pada tahun 2021 menyebutkan bahwa sebanyak 70,2 juta penduduk Indonesia dewasa adalah perokok aktif dengan total 65,5% adalah laki-laki. Tingginya angka perokok ini berdampak pada kesehatan masyarakat, dengan meningkatnya kasus penyakit terkait merokok seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh orang yang mengalami ketergantungan pada nikotin:
1. Keterusan Merokok
Orang yang kecanduan nikotin sering merokok secara teratur dan sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok meskipun menyadari dampak negatifnya pada kesehatan.
2. Ketergantungan Fisik
Mereka mungkin mengalami gejala fisik ketika tidak merokok, seperti kegelisahan, ketegangan otot, dan gangguan tidur. Ketergantungan fisik terjadi karena tubuh telah terbiasa dengan paparan nikotin dan memerlukannya untuk menjaga fungsi normal.
3. Ketergantungan Psikologis
Selain ketergantungan fisik, orang yang kecanduan nikotin juga mengalami ketergantungan psikologis. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengatasi stres, kecemasan, atau tekanan emosional tanpa merokok.
4. Keharusan Merokok dalam Situasi Tertentu
Orang yang kecanduan nikotin cenderung merasa perlu merokok dalam situasi-situasi tertentu, seperti setelah makan, saat bersosialisasi, atau ketika merasa bosan.
5. Penyesuaian Kebiasaan Sehari-hari
Kebiasaan merokok dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti memilih tempat-tempat yang memperbolehkan merokok, mengatur jadwal kegiatan berdasarkan waktu merokok, dan menghindari aktivitas yang mengganggu kesempatan untuk merokok.
6. Toleransi Terhadap Nikotin
Seiring waktu, seseorang yang kecanduan nikotin mungkin membutuhkan jumlah nikotin yang lebih besar untuk merasakan efek yang sama seperti sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pengembangan toleransi terhadap zat tersebut.
6. Mengalami Gejala Putus Nikotin
Ketika mencoba untuk berhenti merokok, mereka mungkin mengalami gejala putus nikotin seperti gelisah, iritabilitas, gangguan tidur, peningkatan nafsu makan, dan penurunan konsentrasi.
Ketergantungan terhadap nikotin dapat menyebabkan berbagai akibat merugikan bagi kesehatan. Salah satu dampaknya adalah kerusakan pada sistem respirasi. Merokok bisa menyebabkan gangguan pernapasan seperti bronkitis kronis dan emfisema, yang mengakibatkan sesak napas dan penurunan fungsi paru-paru.
Selain itu, nikotin meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi akibat penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.
Dampak negatif lainnya adalah kerusakan pada mulut dan gigi. Merokok dapat menyebabkan penyakit gusi, perubahan warna gigi menjadi kuning, dan kerusakan jaringan mulut.
Ketergantungan terhadap nikotin juga bersifat psikologis dan fisik. Nikotin memiliki efek psikoaktif yang membuat seseorang sulit berhenti merokok meskipun menyadari dampak negatifnya. Ketergantungan ini menyebabkan kesulitan dalam upaya untuk berhenti merokok.
Dalam mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh ketergantungan nikotin, adapun solusi yang dapat kalian lakukan, yakni dengan:
1. Konsultasi dengan Tenaga Medis
Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan dukungan dan saran mengenai cara berhenti merokok.
2. Terapi Penggantian Nikotin
Terapi ini seperti memakan permen karet, permen hisap, dan memakai plester nikotin dapat membantu mengurangi keinginan merokok dengan memberikan dosis nikotin yang lebih rendah secara bertahap.
3. Terapi Perilaku
Terapi perilaku dan dukungan psikologis dapat membantu seseorang mengidentifikasi pemicu merokok dan mengembangkan strategi untuk mengatasi keinginan tersebut.
4. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan seperti bupropion dan varenicline dapat membantu mengurangi keinginan merokok dengan mengubah cara kerja otak terhadap nikotin.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat mengalami ketergantungan pada nikotin dengan tingkat yang berbeda-beda. Melawan ketergantungan pada nikotin membutuhkan komitmen yang kuat dan dukungan yang berkelanjutan.
Bagi Anda yang hendak berhenti merokok penting untuk segera mencari bantuan profesional dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kesempatan keberhasilan dalam menghentikan kebiasaan merokok.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ketergantungan pada nikotin dan ingin berhenti merokok, sebaiknya segera mencari bantuan dari tenaga medis atau profesional kesehatan yang berkualifikasi. Rumah Sakit Columbia Asia menyediakan pelayanan terbaik dalam berkonsultasi, baik dengan dokter maupun Ahli yang sesuai dalam bidangnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai gejala ketergantungan pada nikotin, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.
Referensi: