Kesehatan

Peran Sunscreen dalam Mencegah Kanker Kulit: Fakta dan Mitos

Fakta tentang Sunscreen

Paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan salah satu faktor risiko utama untuk perkembangan kanker kulit. Sunscreen atau tabir surya adalah salah satu alat yang efektif untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV, yang dapat menyebabkan kanker kulit. 

Namun, masih banyak mitos yang berkembang seputar penggunaan sunscreen dan sering kali membuat orang ragu atau salah paham mengenai efektivitas dan pentingnya produk ini dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV serta mencegah kanker kulit.

Bahkan, bayi di usia 6 bulan ke atas diperbolehkan untuk mengoleskan sedikit tabir surya yang aman pada bayi dengan SPF 30 hingga 50 (dan tidak lebih rendah dari SPF 15) ke area kecil tubuh bayi Anda, seperti wajah, bagian belakang tangan, dan bagian atas kaki, mulai dari saat bayi baru lahir.

Fakta tentang Sunscreen dan Pencegahan Kanker Kulit

1. Melindungi dari Sinar UV Berbahaya

Sunscreen bekerja dengan menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet (UV) dari matahari, mencegahnya menembus kulit. Sinar UV terdiri dari dua jenis utama yang dapat merusak kulit:

  • UVA: Sinar ini menembus lebih dalam ke kulit dan berkontribusi terhadap penuaan kulit serta beberapa jenis kanker kulit.
  • UVB: Sinar ini lebih banyak menyebabkan sunburn dan juga dapat menyebabkan kanker kulit.
2. Mengurangi Risiko Kanker Kulit

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sunscreen secara teratur dapat mengurangi risiko perkembangan kanker kulit, termasuk melanoma, yang merupakan bentuk kanker kulit paling mematikan. Sunscreen yang memiliki SPF (Sun Protection Factor) 30 atau lebih tinggi direkomendasikan untuk perlindungan optimal.

3. Pentingnya Aplikasi Ulang

Sunscreen perlu diaplikasikan ulang setiap dua jam, terutama setelah berenang, berkeringat, atau mengelap kulit dengan handuk. Aplikasi ulang membantu memastikan perlindungan yang berkelanjutan sepanjang hari.

4. Penggunaan yang Tepat

Untuk efektivitas maksimal, sunscreen harus diaplikasikan secara merata pada semua area kulit yang terpapar sinar matahari, termasuk wajah, leher, telinga, dan kaki. Penggunaan yang cukup, sekitar satu ons (setara dengan ukuran gelas shot) untuk seluruh tubuh, sangat penting.

Beberapa Mitos Seputar Sunscreen

Mitos 1: Sunscreen Hanya Diperlukan di Hari Cerah

Faktanya, sinar UV dapat menembus awan dan menyebabkan kerusakan kulit bahkan pada hari mendung. Penggunaan sunscreen tetap diperlukan setiap kali Anda berada di luar ruangan.

Mitos 2: Kulit Gelap Tidak Membutuhkan Sunscreen

Faktanya, meskipun kulit yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin yang memberikan perlindungan alami terhadap sinar UV, tetap ada risiko kerusakan kulit dan kanker kulit. Semua jenis kulit memerlukan perlindungan dari sinar UV.

Mitos 3: Sunscreen Menyebabkan Kekurangan Vitamin D

Faktanya, penggunaan sunscreen memang dapat mengurangi produksi vitamin D oleh kulit, tetapi Anda masih bisa mendapatkan vitamin D melalui diet dan suplemen. Paparan sinar matahari tanpa perlindungan dalam jumlah yang terbatas juga bisa membantu, namun sebaiknya tetap dibatasi.

Mitos 4: Sunscreen dengan SPF Tinggi Melindungi Sepanjang Hari

Fakta, tidak peduli seberapa tinggi SPF pada sunscreen Anda, aplikasi ulang setiap dua jam tetap diperlukan untuk memastikan perlindungan yang berkelanjutan.

Mitos 5: Sunscreen Kimia Berbahaya bagi Kesehatan

Faktanya, sunscreen kimia yang disetujui oleh badan pengawas seperti FDA telah melalui pengujian ketat untuk memastikan keamanannya. Bagi mereka yang khawatir tentang bahan kimia, sunscreen fisik yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide adalah alternatif yang aman dan efektif.

Sunscreen memainkan peran krusial dalam mencegah kanker kulit dengan melindungi kulit dari sinar UV berbahaya. Meskipun masih banyak mitos yang beredar, penting untuk memahami fakta sebenarnya agar bisa menggunakan sunscreen dengan benar dan efektif.

Apabila Anda terlanjur mengalami kerusakan pada kulit karena paparan sinar matahari yang berlebihan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter kulit di Rumah Sakit Columbia Asia.

Dengan penanganan dan perlindungan yang tepat, kita bisa menikmati aktivitas di luar ruangan sambil menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko kanker kulit.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pencegahan kanker kulit, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.

Referensi: