Artikel

Anak Sudah Berusia 2 Tahun, Tapi Masih Belum Bisa Berbicara Dengan Jelas, Waspadai Kondisi Speech Delay

Bagaimana cara mengetahui anak saya speech delay atau tidak?

Speech delay merupakan suatu kondisi ketika seorang anak mengalami keterlambatan dalam kemampuan berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Dalam kondisi ini, membuat anak kesulitan dalam menyampaikan isi pikiran dan perasaannya melalui bahasa serta merasa kesulitan untuk memahami intruksi yang disampaikan dengan bahasa oleh orang lain.

Anak yang mengalami kondisi speech delay memang mampu mengucapkan sebagian kata-kata, namun mengalami kesulitan dalam menghubungkannya. Kondisi seperti ini seringkali dinilai sebagai suatu bagian proses dari kondisi tumbuh kembang anak dan dianggap seperti hal yang biasa saja oleh sebagian orangtua.

Padahal pada sebagian kasus, speech delay merupakan suatu kondisi serius yang dapat menghambat pertumbuhan anak dan membutuhkan penanganan terapi serta intervensi lebih lanjut untuk mengatasinya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai informasi selengkapnya seputar speech delay pada anak serta bagaimana cara mengatasinya.

Apa itu istilah speech delay pada anak?

Speech delay merupakan salah satu gangguan perkembangan pada anak yang mengakibatkan seorang anak terlambat berbicara. Anak mengalami keterlambatan dalam mengeluarkan suara, menyebutkan kata-kata, hingga menyusun kalimat, meskipun kemampuan lainnya seperti motorik (gerakan) atau kognitifnya (berpikir) berkembang secara normal.

Terdapat beberapa indikator yang dapat menjadi tolak ukur untuk mengamati apakah anak mengalami gangguan perkembangan speech delay, yang antara lainnya sebagai berikut:

  • Usia 6 bulan, anak seharusnya sudah mulai berceloteh dan menunjukkan minat terhadap suara dari kondisi di sekitarnya. Perlu diwaspadai apabila anak belum mampu berceloteh dan tidak memberikan respon apapun dari kondisi suara disekitarnya.
  • Usia 12 bulan, anak telah mampu mengucapkan 1-5 konsonan kata yang memiliki makna, seperti mama, papa atau susu. Pada fase ini anak juga seharusnya telah mampu untuk menunjukkan gesture tubuh untuk menunjukkan keinginannya. Orangtua perlu memperhatikan kondisi lebih lanjut apabila anak tidak mampu menyebutkan kata yang memiliki makna dengan benar dan tidak dapat menunjukkan keinginannya melalui gerakan tubuh.
  • Usia 3 Tahun, pada usia ini kemampuan anak seharusnya telah berkembang lebih pesat dengan mulai mampu untuk berbicara dengan kalimat yang lengkap. Apabila anak mengalami ketidakmampuan dalam menyusun suatu kalimat atau tidak mampu untuk menyebutkan suatu hal yang diinginkan, maka hal tersebut harus menjadi perhatian khusus dari orangtua terhadap kondisi tubuh kembang anak.

Mengapa anak mengalami speech delay?

Terdapat beberapa kendala medis yang mengakibatkan seorang anak mengalami gangguan speech delay, yaitu:

  1. Masalah pendengaran, anak yang mengalami gangguan pendengaran tidak akan mampu mendengar secara baik dan juga akan kesulitan dalam meniru suara atau kata.
  2. Gangguan perkembangan atau neurologis, kondisi ini termasuk autisme (ASD), cerebral palsy, atau global developmental delay. Anak yang mengalami kondisi seperti ini mengalami permasalahan pada fungsi perkembangan dan sosial, sehingga memicu gangguan anak dalam berbicara.
  3. Gangguan fungsi oromotor dan struktur mulut, speech delay dapat terjadi akibat gangguan pada bagian otak yang mengatur gerakan motorik mulut, seperti koordinasi bibir, lidah, dan rahang untuk menghasilkan suara. Kondisi ini sering kali juga memengaruhi kemampuan makan anak. Selain itu, kelainan struktur mulut seperti bibir sumbing bisa menghambat pergerakan lidah, sehingga anak kesulitan mengucapkan suara atau kata dengan jelas.
  4. Kurangnya stimulasi yang diberikan oleh orangtua, salah satu penyebab speech delay adalah kurangnya stimulasi dari lingkungan terdekat. Anak perlu sering diajak bicara, bercerita, dan bermain. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum menyadari bahwa kebiasaan kecil seperti ini sangat berpengaruh pada kemampuan bicara anak. Kurangnya stimulasi membuat anak tidak terbiasa untuk mengeluarkan suara atau kata-kata.

Bagaimana cara mengetahui anak saya speech delay atau tidak?

Pada usia 2 tahun, kebanyakan anak mulai aktif bicara, seperti menyebutkan banyak kata dan menyusun kalimat pendek. Tapi, tidak semua anak mengalami perkembangan ini secara mulus. Jika anak belum menunjukkan kemampuan tersebut, bisa hal tersebut menjadi tanda speech delay pada anak. Berikut beberapa gejala yang patut diwaspadai oleh orangtua:

  1. Jarang berceloteh (babbling) saat masih bayi,
  2. Kurang merespon saat dipanggil
  3. Tidak meniru suara atau kata
  4. Kesulitan memahami instruksi sederhana
  5. Berbicara namun sulit dipahami

Bagaimana cara mengatasi anak yang mengalami kondisi gangguan speech delay?

Menangani anak dengan gangguan speech delay memerlukan pendekatan yang holistik dan berkesinambungan. Penanganan mencakup aspek medis, terapi khusus, serta peran aktif keluarga dalam memberikan dukungan dan stimulasi yang tepat.  Beberapa hal ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi anak dengan kondisi gangguan speech delay:

  1. Lakukan Pemeriksaan dan Konsultasi ke Dokter
  2. Ikutkan Anak dalam Terapi Wicara (Speech Therapy)
  3. Periksa Kondisi Pendengaran Anak
  4. Pertimbangkan Untuk Melakukan Terapi Okupasi
  5. Berikan Stimulasi Bicara di Rumah
  6. Batasi Waktu Layar (Screen Time)
  7. Ciptakan Lingkungan Komunikatif dan Interaktif

Informasi yang disampaikan di atas bertujuan sebagai edukasi umum dan tidak menggantikan diagnosis medis. Jika Anda merasa si kecil mengalami keterlambatan bicara, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi di Rumah Sakit Columbia Asia Aksara.

Direview / ditulis oleh:
Nurcahaya Sinaga
Nurcahaya Sinaga
PEDIATRICS

Referensi:

Bagikan Halaman